Sejarah
Credit Union Lantang Tipo
Pencetus berdirinya CU Lantang Tipo adalah guru-guru
Katolik yang berdomisili di Pusat Damai Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau.
Hal ini didorong oleh Koperasi Belanja Bersama para guru tersebut yang sering
diadakan tidak dapat memenuhi kebutuhan para anggotanya. Selain itu kegiatannya
dirasakan tidak dapat memupuk kerjasama dan membantu mengatur pengelolaan
keuangan secara tepat.
Pada tahun 1975 mulai diperkenalkan Credit Union ke Kalimantan Barat oleh CUCO Indonesia (Credit Union Counselling Office) yang berpusat di Jakarta. Dimotori oleh Delsos Keuskupan Agung Pontianak yang beralamat di jalan Imam Bonjol No. 338 Pontianak di bawah pimpinan Pastor Pius Camperlle, tim kursus dasar untuk Credit Union didatangkan dari Jakarta. Salah satu daerah tujuan tim adalah Sanggau, Kalimantan Barat. Tim yang mengunjungi Sanggau dari CUCO Indonesia adalah :
Pada tahun 1975 mulai diperkenalkan Credit Union ke Kalimantan Barat oleh CUCO Indonesia (Credit Union Counselling Office) yang berpusat di Jakarta. Dimotori oleh Delsos Keuskupan Agung Pontianak yang beralamat di jalan Imam Bonjol No. 338 Pontianak di bawah pimpinan Pastor Pius Camperlle, tim kursus dasar untuk Credit Union didatangkan dari Jakarta. Salah satu daerah tujuan tim adalah Sanggau, Kalimantan Barat. Tim yang mengunjungi Sanggau dari CUCO Indonesia adalah :
1. Drs. R.W. Robby Tulus
selaku pimpinan umum kursus.
2. A.C. Lunandi, BA sebagai
tenaga pengajar utama.
3. Trisna Ansarli sebagai
aktivis CUCO.
4. Drs. Suharto Nazir
sebagai tenaga pengajar pembukuan.
5. Sukartono, BA sebagai
illustrator (membuat poster-poster bergambar yang diperlukan dalam kursus dasar
tersebut).
Kursus dasar tersebut diadakan pada tanggal 24 s.d 28 Agustus 1975 di Sanggau dan diikuti oleh 32 peserta dari beberapa Paroki. Dari Paroki Pusat Damai ada 5 peserta, yaitu
1. Bass Kasan, BA ; guru
agama Katolik dan ketua rombongan.
2. St. Atjin; Kepala SD
Bersubsidi Pusat Damai.
3. D. Djiwa; Sekretaris
Paroki dan Kepala Kampung Pusat Damai.
4. Sr. Aloysia; Wakil
Kepala SD Bersubsidi Pusat Damai.
5. P. Dael Pongkuk; guru
SMP Yos Sudarso Pusat Damai.
Para peserta kursus merupakan angkatan ke-63 di
Indonesia dan masing-masing peserta mendapat sertifikat dengan Nomor 63/ VIII/
1975 yang diserahkan pimpinan kursus pada tanggal 28 Agustus 1975.
Setelah mengikuti kursus dasar ini, kelima orang utusan dari Paroki Pusat Damai segera menindaklanjuti hasil kursus dengan cara:
Setelah mengikuti kursus dasar ini, kelima orang utusan dari Paroki Pusat Damai segera menindaklanjuti hasil kursus dengan cara:
a. Mengadakan pertemuan
pada tanggal 12 Januari 1976 dengan guru-guru, para katekis dan tokoh
masyarakat di Pusat Damai untuk tujuan mempromosikan Credit Union dan meminta
dukungan untuk mendirikan Credit Union di Pusat Damai.
b. Mengunjungi
kampung-kampung yang terletak di sekitar Pusat Damai untuk mempromosikan Credit
Union.
Kemudian berhasil dikumpulkan 27
orang guru untuk mengikuti kursus dasar Credit Union dan mereka bersepakat mendirikan
Credit Union. Hari itu tanggal 02 Februari 1976, ke-27 orang peserta kursus
bersepakat menyatakan mendirikan Credit Union dengan nama Pra Credit Union
dengan pembimbing Pastor Ewald Beck yang pada saat itu sebagai Pastor Paroki
Pusat Damai. Kesepakatan yang dihasilkan meliputi: Pemilihan Badan Pengurus,
Penetapan Nominal Saham Sebesar Rp. 250,-/ Saham, Penetapan Bunga Pinjaman 2%/
Angsuran, Menetapkan Lantang Tipo Sebagai Nama Koperasi Kredit yang mereka
dirikan, berpedoman pada prinsip dasar yang berbunyi "bukan mencari untung
melainkan pelayanan yang diutamakan". Penetapan Hari Resmi Berdirinya Pada
Tanggal 02 Februari 1976. Dan perkembangan selanjutnya menjadi CU Lantang Tipo.
Nama Lantang Tipo diambil dari bahasa Dayak Hibun dan Pandu (Sub suku Dayak di daerah Kecamatan Parindu). LANTANG artinya tunas, tumbuhan muda yang baru muncul sedangkan TIPO (Zingiberaceae Family) adalah nama tumbuhan hutan yang mirip lengkuas atau laos yang selalu tumbuh berumpun. Tumbuhan TIPO memiliki semangat hidup yang tinggi. Bila Tipo dipancung atau dipotong, maka akan segera muncul tunasnya kembali. Dengan demikian Lantang Tipo juga berarti semangat kebersamaan untuk terus bertumbuh, berkembang, dan ingin maju dalam segala hal kehidupan menuju kesejahteraan.
Dalam perkembangannya CU Lantang Tipo terus berbenah dan konsisten dalam menjalankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi. CU Lantang Tipo terbuka untuk semua golongan, semua suku, semua agama, apa pun latar belakang sosialnya, berpendidikan atau tidak bukan soal. Yang paling penting
Nama Lantang Tipo diambil dari bahasa Dayak Hibun dan Pandu (Sub suku Dayak di daerah Kecamatan Parindu). LANTANG artinya tunas, tumbuhan muda yang baru muncul sedangkan TIPO (Zingiberaceae Family) adalah nama tumbuhan hutan yang mirip lengkuas atau laos yang selalu tumbuh berumpun. Tumbuhan TIPO memiliki semangat hidup yang tinggi. Bila Tipo dipancung atau dipotong, maka akan segera muncul tunasnya kembali. Dengan demikian Lantang Tipo juga berarti semangat kebersamaan untuk terus bertumbuh, berkembang, dan ingin maju dalam segala hal kehidupan menuju kesejahteraan.
Dalam perkembangannya CU Lantang Tipo terus berbenah dan konsisten dalam menjalankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi. CU Lantang Tipo terbuka untuk semua golongan, semua suku, semua agama, apa pun latar belakang sosialnya, berpendidikan atau tidak bukan soal. Yang paling penting
siapa saja yang memiliki itikad baik
untuk bisa saling percaya dan bekerjasama, dan mau secara mandiri mengelola
hidup agar hari esok lebih baik daripada hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar